Senin, 09 November 2020

Adakah Sekularisme dalam Islam?

 









Ketika hendak tidur, tiba-tiba aku melihat tumpukan buku diruang kamar ku, yang kubeli saat PPL di Jogja, judulnya "Dialog Timur & Barat" Aku membelinya karena, terdapat nama Muhammad 'Abid Jabiri dan Hasan Hanafi... 
Kulihat daftar isinya, yups.. Aku tertuju dengan bab Sekularisme dan Islam.. 

Hasan Hanafi memberikan judulnya dengan Islam Tidak Membutuhkan Sekularisme Ala Barat. 
Katanya: Secara esensial, Islam adalah agama sekuler. Maka oleh karena itu islam tidak membutuhkan sekularisme model lain yang berasal dari peradaban Barat. Namun, yang membedakan dengan orang lain adalah sistem kependetaan, otoritas religius, berbagai pandangan, emosi, iklim, hukum kriminal dan sistem sangsi. 

Namun, pernyataan Hasan, sedikit di sanggah oleh, M. 'Abid Jabiri yang diberi judul, Islam Bukan Gereja yang Dipisahkan Dari Negara. 
Katanya : Sesungguhnya, bentuk negara dalam islam bukanlah persoalan yang diatur dalam islam sendiri. Ia termasuk dalam persoalan yang ditinggalkan pada wilayah ijtihad umat islam untuk dirumuskan berdasarkan atas asas manfaat dan kemaslahatan menurut parameter setiap zamannya. Dengan demikian pernyataan "Islam adalah Agama Sekuler" Dalam pandangan saya tidaklah berbeda sama sekali dengan pernyataan "Islam adalah agama yang tidak Sekuler".
Sekularisme dalam dalam makna pemisahan agama dari negara bukanlah hal yang subtantif dalam islam, karena didalam sekularisme terdapat unsur gereja yang harus dipisahkan dengan negara. Adapun apabila maksudnya adalah pemisahan umara' dan ulama, antara agama dan politik serta larangan bagi tentara untuk terlibat dalam partai politik, maka itulah yang terjadi secara realistis sejak era Mu'awwiyah. Seperti yang telah kita ketahui, fakta itulah yang membentuk sebagian besar pengalaman sejarah umat islam. 

Setelah membaca tulisan beliau berdua, saya sedikit menarik garis tengah antara pendapat mereka. Yaitu, secara garis besar dari segi budaya, sejarah dan dogma agama yang melatarbelakangi adanya sekularisme di peradaban Barat modern, sudah sangat jelas berbeda. 
Pemisahan antara gereja dan negara yang terjadi di Barat, dilatarbelakangi oleh dominasi gereja yang seakan-akan mengekang peradaban mereka, namun disaat adanya revolusi diberbagai negara Barat, gereja lah yang sebaliknya menjadi alat negara. 

Didalam sejarah umat islam sendiri, Rosulullah SAW menjadi seorang pemimpin agama sekaligus seorang pemimpin negara, namun di saat masa Muawiyah, ia merasa tidak mampu mengikuti gaya kepemimpinan Khulafaur rasyidin, dan ia menyampaikannya di hadapan para sahabat dan tabi'in di Madinah, yang menjadikan tahun ini menjadi tahun persatuan, walaupun akhirnya ada juga yang membelot seperti khawarij. 

Secara dogmatis, antara ajaran Islam dan Kristen juga menjadi landasan yang tentu berbeda, sistem yang diterapkan Kristen yaitu adanya sistem gereja. Didalam Islam tidak ada sistem Masjid misalnya, maka dari itu didalam tulisan 'Abid Jabiri bahwa islam bukanlah gereja yang dipisahkan oleh negara. Selain itu Hukum-hukum agama yang jelas berbeda antara islam dan kristen. 
Saya tidak terlalu berani untuk membahas akidah kedua agama ini dengan mendalam karena keterbatasan pemahaman saya. Namun secara historis menjadi sebagian landasan kuat bahwa Islam adalah agama untuk Dunia dan manusia kata Hasan Hanafi. 

Dari dua tokoh Islam kontemporer tersebut, Hasan Hanafi dalam tulisannya lebih menitikberatkan aspek akidah atau ajaran masing-masing agama Islam dan Kristen yang melatarbelakangi adanya sekularisme di Barat. 
 M. 'Abid Jabiri, lebih menitikberatkan aspek historis yang telah dialami oleh umat islam dan menjadikannya aspek pembanding dengan adanya sekularisme di Barat. 

Kesimpulan... 
Islam agama yang fleksibel dengan adanya Maqashidu Syariah. Dengan menimbang asas manfaat dan kemaslahatan. 
Maka sekularisme dalam islam bersifat kondisional, karena didalam Islam tidak dijelaskan secara gamblang bagaimana sistem atau format kenegaraan yang sesuai dengan islam. Namun hal tersebut tergantung pada ijtihad umat islam, seperti sabda Rosulullah SAW "kalian lebih tau segala urusan dunia kalian".

Mohon maaf atas tulisan ini, jika masih absurd dan sulit dipahami... 

Sumber bacaan ; Dialog Timur & Barat : menuju rekonstruksi Metodologis Pemikiran Arab yang progresif dan Egaliter


Previous Post
Next Post

Silahkan menulis di blog ini semau anda, yang penting punya hasrat untuk menulis

0 komentar: