Sabtu, 26 September 2020

ENGKAU





Di antara langkah yang layu

Di antara mata yang sayu


Percik gerimis menyaru tangis

Membasah jalan penuh ratapan

Kenapa aku ini?

Sebegitu lemah kah aku menjadi?


Jasad ini tak lagi kuat, tuan

Simpul ini tak lagi erat, Tuhan

Namun tetap ku nyatakan

Aku tetap musuh sang setan.


Jerat pendar bulan bertabrakan

Degub jantung berantakan

Adzan tak bersuara

Lantunan sonata menyirat luka


Apa maksud semua ini?

Ilusi mengaburkan pikiran

Tabir menutup pandangan

Imaji dan kenyataan tak dapat dibedakan


Aku telah begitu merindumu

Menanti kematian demi hidup baru

Dalam surga nan indah

memeluk wujudMu yang entah


Seraya membisikkan

Aku mencintaiMu


By : Arsyad Nur Aziz Aji Utomo

Previous Post
Next Post

Silahkan menulis di blog ini semau anda, yang penting punya hasrat untuk menulis

2 komentar: