_Kias_
Kasih,
Aku mengirim-Mu sebuah senyum,
Maaf aku tidak berpesan.
Dari kesunyian kata,
Hanya sanggup memohon kias kuas melukis
Pada ruas-ruas jiwa yang terkikis
Sebagai bentuk takrim
Kepada kesempurnaan yang maha Rahim.
_Tatap_
Setelah berkali-kali jatuh melawan kemustahilan ;
Akhirnya kita bersepakat berbagi peran.
Aku yang menetap sebagai kasih
Engkau yang menatapku sebagai kisah.
Ketika senja bercerita nyaris padam,
Aku menunggu,
kilat kilauan gelap dari matamu.
Sampai terbenamnya kau,
Aku hanya bayang-bayang yang terguncang menatapmu.
Pada belantara matamu
Selamanya aku ingin tersesat.
_Ternyata;
Kita hanya sepenggal kata yang tanggal, dan memaksa tinggal
Kita adalah sajak sempit,
Tanpa sengaja pamit.
Kita sebatas cerita yang tak mau usai,
Namun harus selesai.
By : nulisondes
0 komentar: