Apa yang kita pikirkan jika mendengar sebuah kata tentang merdeka?. Sebuah kebebasankah? atau kelayakan suatu tatanan masyarakat yang membuat hidup kita terasa enak? Mencuri dengar percakapan di warung kopi terkait kemerdekaan ini akan sedikit memberikan sebuah pandangan tentang merdeka itu sendiri.
Si A : "sekalipun bangsa ini merdeka hidupku tetap begini begini saja, tetap kere dan kesusahan, tidak sepertimu yang juga turut merdeka atas apa yang telah sebagaimana dibebaskan". Ucap seorang pengangguran.
Si B : "Asal kau tau cok, merdeka itu dimulai dari dirimu sendiri, percuma bangsamu merdeka dan menjadi negara paling maju tapi dirimu sendiri masih belum kau merdekakan''.
Si A : "Penjajah yang ada di dalam diriku saja aku tidak tau, bagaimana aku akan memerdekakannya?''.
Si B : "Kau tau kalau dirimu dijajah tapi tidak tau siapa penjajahnya, sungguh aneh".
Dari percakapan diatas paling tidak akan ada 2 poin yang kita ambil. Pertama, sesungguhnya merdeka itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Kedua, jika kita memerdekakan diri kita sendiri tentu kita harus melawan penjajah yang ada di dalam diri kita. Siapakah penjajah itu? Tentu diri masing masing yang tau. Jadi kemerdekaan suatu bangsa tak akan pernah kau rasakan jika dirimu belum merdeka. Merdeka berarti menerima segala yang ada, kemudian mulai memperbaiki untuk kelanjutan yang lebih baik. Saya yakin Bung Karno dulu juga begitu, dimulai dari memerdekakan dirinya, kemudian orang terdekatnya, dan menerima apa yang terjadi kemudian memperbaiki bangsa ini.
By : Dzikri Azi
0 komentar: