Ku kira kita hanyalah penjelma yang sama dari luka masa lalu,
Yang terbentuk dari kesalahan-kesalahan yang membosankan.
Dari Kebenaran-kebenaran yang seakan nampak seperti kilauan.
Kita yang sama-sama terperangkap dalam alur yang sengaja dituliskan,
Atau entah bait-bait yang kita buat-buat sendiri ceritanya.
Kita akhirnya menjadi sebuah makna yang terbalik.
Bagiku aku butuh aman untuk hidup nyaman.
Namun bagimu kau tak bisa aman jika hidup tak nyaman.
Aku yang selalu memperhitungkan langkah,
Dan kamu yang selalu menikmati langkah.
Akhirnya, kita tak sama dalam setiap paragraf yang kita rangkai.
Namun, kita bukan jejeran angka yang perlu diperhitungkan sedemikian rupa,
Hingga akhirnya terbagi-bagi.
Kita hanya jejeran alfabet yang menyimpan makna,
Masing-masing kita membawa rahasia yang menanti untuk diungkap.
Nkr
0 komentar: