Dalam beberapa hari ini dalam perenungan saya diatas wc jongkok dan ketika menjelang tidur, saya amati bahwa kehidupan saya itu nanggung semua. Belum ada yang bisa saya kerjakan dengan mahir. Apakah ini memang faktor usia atau faktor ketekunan dan faktor lain-lain. Namun setelah saya bandingkan dengan teman-teman saya yang mahir dibidang tertentu sontak membuat saya insecure.
Saya mulai bereksperimen untuk mengetahui lebih lanjut, ya walaupun dengan guyon dan bisa dipastikan hasil temuan saya kurang akurat, itulah klaim saya. Saya memberanikan diri untuk bertanya kepada teman perempuan saya yang ternyata pacar saya.... Hehe Guyon mbak. Saya tanya dia, kenapa dia yang menurut saya mahir dalam menulis malah kurang bersemangat untuk menulis dan sulit baginya untuk memperlihatkan karya-karyanya yang mantap. Dia menjawab dengan singkat padat dan jelas yaitu males. Namun saya masih meragukanmu jawabanya, maka dari itu saya mewawancarai teman laki-laki saya yang ternyata bukan pacar saya lho....
Pada wawancara kali ini saya agak serius bertanya kepada manusia setengah manusia ini. Saya tanya, Ndes kenapa kamu kok gaya banget, tulisanmu nggak boleh dibaca khalayak umum, misal dijadikan buku? Jawabannya pun agak mbulet, ngene lho ndes! Kalo menurut Sapardi apabila tulisan itu masih belum layak ya jangan di publikasi dulu. Saya jawab, itukan menurut Sapardi, lha kalo menurut mu kok? Ya akhirnya dia menjawab, sebenarnya dia insecure dengan penulis berbakat lainnya, maka dari itu tulisan dia hanya dikonsumsi pribadi, namun menurut saya tulisan dia itu sangat ngeri, sampai-sampai nggak tau apa maksudnya hehe....
Saya juga akhirnya menelisik pada diri saya sendiri, ternyata agak sama antara aku dan dua temanku itu, aku merasa belum pantas untuk bersaing dengan yang lainnya, namun terkadang, mohon maaf nih sebelumnya, untuk orang-orang yang keahliannya biasa aja dalam artian nggak nanggung malah berani bersaing dengan yang lain, karena dia masih dalam tahap awal belajar, kemungkinan jika dia tidak mengasahnya lagi maka yang terjadi seperti kami yaitu nanggung. Semakin tinggi memamang semakin besar tantangannya, memang dulu yang saya rasakan sebagai pemula itu memanglah bersemangat dalam berlatih, berani bersaing, namun setelah kita tahu bahwa ada yang lebih hebat dari kita dan lebih mahir, saya merasa perlu untuk mengundurkan diri di bidang tersebut.
Namun untuk mencegah hal itu, sebaiknya kita perbaiki niat kita. Misalkan, kita berniat untuk mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita, maka kita harus merawatnya dengan baikbaik. ditambah lagi niat untuk berbagi ilmu untuk kemanfaatan diri kita sebagai manusia dan orang lain yang masing-masing diberikan kelebihan oleh Tuhan. Selain itu kita perlu memupuk semangat kita agar berani bersaing dalam kebaikan dan membawa diri kita untuk tidak jatuh di lubang keputus asaan.
By: Syahril Mu'adz
0 komentar: