Ayah, dalam gelap ini hanya dirimu yang ada diingatanku.
Berulangkali hati ini memanggilmu, namun semuanya sia-sia.
Mengapa waktu tak kenal rindu?
Mengapa takdir tak kenal tangis?
Air mata jadi bukti kenangan indah.
Suka, duka dan semua tentang dirimu.
Ketika mereka mmemanggil ayahnya, aku hanya diam dalam lamunan.
Dimana ayaaah...?
0 komentar: