Rabu, 14 Oktober 2020

Moderasi Islam di Indonesia

Moderasi islam di Indonesia berawal dari zaman walisongo, dimana ajaran islam disini berkembang menggunakan cara yang halus. Mengapa moderasi tumbuh pada masa Walisongo? Kita tahu banyak teori tentang masuknya Islam di Nusantara. Ada sebuah teori yang menyebutkan pada abad ke-7 Islam sudah masuk di Nusantara yang di buktikan dengan adanya kerajaan Perlak yang pada suatu saat putri dari rajanya di persunting oleh Merah Silu dan karena dia masuk Islam namanya berubah menjadi Sultan Malik As-saleh dan menjadi raja kerajaan Samudera Pasai.
   
 Sebelum nama Indonesia ada kawasan ini disebut dengan Nusantara, masyrakat Nusantara sebelum adanya Hindu dan Budha dan akhirnya Islam Masuk, sudah mempunyai keyakinan sendiri atau keyakinan lokal yang didalam buku kiai Agus Sunyoto, Atlas Walisongo disebut Kapitayan. Maka dari itu dakwah  islam di Nusantara ini membutuhkan strategi agar masyarakat Nusantara mau memeluk ajaran islam. Walisongo mengajarkan agama islam terlebih pada esensi islam itu sendiri karena apabila islam di Nusantara disebarkan langsung tanpa adanya strategi maka ajaran islam-pun akan di tolak mentah-mentah oleh masyarakat Nusantara. 

Strategi yang digunakan para Walisongo yaitu menggunakan kebudayaan lokal yang nantinya akan disisipkan ajaran islam itu sendiri, seperti seni musik dan wayang. Selain menggunakan cara tersebut walisongo juga menggunakan strategi politik yaitu dengan cara merangkul para raja jawa, Alhasil kerja keras Walisongo membuahkan hasil yaitu ditandai dengan munculnya kerajaan islam di jawa karena Walisongo pada awalnya memang fokus dakwah di Jawa walaupun nantinya islam diajarkan sampai keluar Jawa oleh murid-murid walisongo. Namun pada abad ke-19 di timur tengah terjadi gerakan pan Islamisme atau pembaharuan ajaran islam semurni-murinya. Tujuan mereka adalah untuk menghilangkan taqlid, bid’ah, khurafat yang dilakukan oleh orang-orang islam. Ajaran pan islamisme ini akhirnya masuk ke indonesia lewat orang-orag indonesia yang saat itu belajar di Timur tengah terutama pada kawasan jazirah Arab.

Masuk abad ke-20 di indonesia banyak bermunculan organisasi-organisai islam, munculnya organisasi di indonesia salah satunya karena adanya korelasi perkembangan islam di timur tengah. Dilihat dari gerakan-gerakan organisasi ini menghasilkan dua gerakan besar yaitu Islam Modern dan Islam Traadisional. Walaupun keduanya bergerak secara masif, namun karena kondisi indonesia saat itu masih terjadi peperangan, maka organisasi islam kekebanyakan masih fokus dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia. 
Akan tetapi setelah ada pemberitaan tentang akan dibentukmya sebuah badan persiapan kemerdekaan yang didalamnya nanti akan membahas landasan negara, maka dari itu banyak perwakilan dari ormas-ormas islam maupun non-islam ikut dalam BPUPKI. Setelah indonesia merdeka barulah islam di indonesia memulai karirnya dalam membangun negara. 

Banyak pendapat dari ulama-ulama bahwa paham Ahlussunnah wal Jama’ah yang dibawa oleh imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan imam Al-maturidi adalah termasuk golongan islam yang paling moderat diantara paham keislaman lainya seperti Mu’tazilah, Qadariyah dan Jabariah.
Arti kata moderasi yaitu suatu kegiatan peninjauan agar tidak menyimpang dari aturan yang berlaku yang telah ditetapkan. Definisi kata moderasi yaitu kegiatan untuk mengatur serta menengahi komunikasi interaktif baik berbentuk lisan maupun tulisan. Moderasi menurut KBBI yaitu menengahi suatu masalah. 

NU salah satu ormas islam yang moderat, dimana paham aqidahnya menggunakan Ahlussunnah wal jama’ah yang mempunyai rumusan bagaimana seseorag agar menjadi moderat. 
Tawasuth berasal dari kata wastho artinya tengah-tengah. Hal ini berarti memahami segala bentuk ajaran islam senantiasa berpedoman pada nilai-nilai kemoderatan.
 Tawazun memiliki makna seimbang. Setiap langkah yang dilakukan adalah tidak berat sebelah seperti seimbang antara hablumminalloh dan hablumminanas.
 Tasamuh yang bermakna toleran, dimana memahami adanya perbedaan antara sesama manusia, sebagai contoh masyarakat indonesia yang begitu plural maka dari itu kita harus bersifat toleran, hal tersebut jga di contohkan oleh nabi muhammad SAW dimana negeri madinah yang juga banyak suku dan perbedaan agama, nabi membuat kesepakatan yang benama piagam madinah inilah salah satu contoh budi pekerti Nabi yang memang membawa Islam Rahmatalil ‘alamin.
 Ta’adul yang bermakna keadilan, adil didalam al-quran yaitu dimana kita harus bersikap adil oleh orang-orang selain islam. Dengan menagamalkan asas-asas diatas insyaalloh kita bisa memoderasi islam di indonesia. Maka dari itu melihat kondisi sosial kemasyarakatan di Indonesia yang begitu plural, islam di Indonesia harus lebih moderat. 

Namun pada hakikatnya Islam sendiri sudah moderat, apabila terjadi ketimpangan-ketimpangan, mungkin bisa ditinjau kembali. Sebagai contoh kaum Mu'tazilah, mereka sangat meyakini kebenaran akal. Bagaimana kalau anda bertemu dengan salah satu dari mereka dan ditanya perihal bahwa untuk mengetahui kebenaran Al-Quran juga harus menggunakan akal? Saya akan menjamin bahwa saya sendiri pun akan terkecoh. 
Memang didalam Al-Quran, perintah untuk berpikir diulang-ulang dalam beberapa ayat. Namun ada beberapa pembahasan didalam agama yang tidak bisa menggunakan akal secara keseluruhan. Seperti halnya perintah bahwa kita harus beriman kepada Tuhan tanpa suatu keraguan sedikitpun. 
Menjadi suatu hal yang mungkin, apabila kita terlalu banyak mengunggulkan akal, bisa jadi kita terjerumus kedalam nya.
Maka dari kita perlu seimbang dalam mengambil keputusan, agar terhindar dari kemandulan- kemandulan dalam beragama dan bernegara

Previous Post
Next Post

Silahkan menulis di blog ini semau anda, yang penting punya hasrat untuk menulis

0 komentar: