Rabu, 02 Desember 2020

The Delusion of Islamic State





Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semoga selalu diberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi para pembaca yang berbahagia maupun yang bersedih. 
Wah mas judulnya kok pake bahasa Inggris? Lha sekarang kan mudah, tinggal ketik di google udah jadi hehe... 

Indonesia baru-baru ini sedang panas-panasnya dilanda beberapa musibah. Dari urusan sosial, ekonomi, poltik hingga bencana alam. Saya sendiri terseret arus kedalam isu sosial-politik. Ya, walaupun membahas bencana alam lebih manusiawi, ketimbang pembahasan politik yang kian lama menjadi semakin wagu tapi epic. 
Lanjut saja ke-judul mas! Oke. 

Pada saat ini gerakan-gerakan politis hingga separatis yang mengusung unsur keagamaan masih masif di Indonesia. Seperti kejadian kemarin di Sulawesi, yaitu terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh jaringan terosris MIT (Mujahidin Indonesia Timur) yang dulu dikepalai oleh Santoso. Ada juga yang sedang viral di Sosmed yaitu, adanya melafalkan adzan yang merubah kalimat Hayya ‘alal sholah menjadi Hayya ‘alal jihad sembari membawa sajam ditangannya. Sebenarnya apa yang menjadi alasan mereka melakukan tindakan-tindakan yang malah menggiringnya keluar dari syariat islam. 

Isu kebangkitan islam atau Pan-Islamisme, yang menggaung dari Timur-Tengah hingga Timur Jauh. Semangat kaum muslimin untuk mengembalikan The Golden Age of islam sangatlah membara. Jamaluddin Al-afghani,Muhammad Abduh, Rasyid Ridha menjadi tokoh pergerakan Pan-Islamisme. Gerakan ini menjadi sangat masif di Timur Tengah hingga penjajahan diatas mereka menjadi terjungkal. Gerakan ini sampai juga ke bumi Nusantara, hingga masa kemerdekaan Republik Indonesia. 

Lahh intinya kamu tuh mau ngomongin apa sih ndes? 

Jadi gini bosku, mengapa saya mengatakan delusion of islamic state? Karena begini bos, jika kita mau meruntut sejarah dari zaman nabi hingga Khulafaurrasyidin, sebenarnya ada nggak sih konsep negara Islam secara mutlak? Sedangkan banyak riwayat sejarah yang ada, tata cara pemilihan para khalifah setelah nabi menggunakan cara-cara yang berbeda. 
Selanjutnya, adakah didalam Al-Quran dan Al-Hadits yang menyatakan secara kompleks terkait konsep negara Islam? Kalau ada, apakah negara-negara yang saat ini menerapkan sistem negara Islam menggunakan konsep yang sama dengan Al-Quran dan Al-Hadist. Dan apakah juga dipakai pada masa Khulafaurrasyidin? 

Didalam buku Tuhan Tidak Perlu Di Bela, yang berisikan essai yang pernah ditulis oleh Gus Dur, menuliskan bahwa, pemahaman terkait kata “konsep negara” saja masih kebingungan. Seperti contoh apakah yang dimaksud dengan konsep negara yaitu antara Komunis dan Kapitalis atau Demokrasi dan Monarki.

 Setelah itu dalam pemahaman islam itu sendiri, bagaimana Islam memandang negara? Apakah hanya perihal nilai-nilai atau norma-norma dalam kehidupan saja? Atau juga dengan lembaga-lembaga yang ditegakkan? Atau dengan keduanya? 

Dalam sejarah Indonesia juga banyak tokoh-tokoh yang menggunakan ideologi Islam dalam perjuangan politiknya hingga ada juga yang menggunakan jalan perang dengan Republik, dari awal kemerdekaan hingga sekarang. Namun apakah Negara Islam ini akan berdiri di Indonesia? Atau di belahan dunia yang lain jikalau konsep kenegaraan saja belum terumuskan secara jelas?          
Apalagi diperparah dengan adanya ISIS, dimana banyak kecurigaan bahwa mereka adalah boneka Amerika, yang hingga kini masih rese di negara-negara Timur Tengah. 

Apabila orang-orang Islam menginginkan  kembalinya The Golden Age of Islam, maka seharusnya mereka harus membaca sejarah peradaban islam hingga tuntas. Carilah apa saja yang menjadi penyebab terjadinya masa kejayaan tersebut. 

Sekian terimakasih
Wassalamu’alaikum Warohmatulohi Wabarakatuh

Previous Post
Next Post

Silahkan menulis di blog ini semau anda, yang penting punya hasrat untuk menulis

0 komentar: