Jumat, 30 Oktober 2020

Akara Gelabah


Serayu anila merasuk atma
Nabastala malam memberi hampa
Gulita menahan rasa
Rasa entah tapi mengapa ada? 
Rucita lintang berduka
Aku tersungkur menahan gelabah

Air kehidupan asmaraloka
Hanya sebuah angan
Yang harap tahta 
Tapi, Tirai kebahagiaan gata
Hanya rahsa cinta yang tetap ada
Yang enggan hilang tertelan  ratislya

Anala-anala asmara mengudara
Entah sampai kapan tertahan
Oleh waktu ketepatan Tuhan
Palawa dama megar dalam mega mega

Harap doa tahta 
Pada maha Cinta dan kuasa
Pasrah takdir dalam atma
Semoga sepertiga menjawab
Entah kapan rasa kuat menahan semua Anca

Cinta bukan sebuah rasa
Tapi delusi dalam jiwa
Yang terus membara-bara
Tiada padam jika benar benar asmara

Aku percaya
Masygul asmara adalah ujian seberapa kuat cinta
Bukan untuk tersungkur pasrah tampa usaha
Arumi asmara akan mekar 
Menunggu waktu tepat tergariskan



Ahmad Anas/Salatiga

Rabu, 28 Oktober 2020

Aku Sudah Seperti Nabi-ku



Aku paling hebat dibanding banyak orang
Siapapun yang lebih baik dariku akan ku hadang
ku angkat dadaku tinggi-tinggi karena aku pejuang
Jika aku mulai terbuang, siapapun akan ku tendang
untuk dalih perjuangan, untuk apa dalil kasih sayang

Aku sudah seperti Nabi-ku...
Itulah yang terus aku ucapkan

ku hakimi banyak manusia dengan Ayat
Tentu karena tehadap Kalamullah akulah yang paling taat
Ku Lemparkan ayat sepanjang hayat
pada manusia-manusia yang ku pandang Laknat.
di atas mimbar, di jalan, di sawah bahkan dipasar-pasar...
Karena Nabiku paling mengerti bagaimana menyampaikan hal sesuai kondisi dan tempat

Aku sudah seperti Nabi-ku...
Itulah yang terus aku ucapkan

Ku junjung luhur pejabat Tinggi
Tanpa mereka, aku tak tau bagaimana nasib perut ini
Selain mereka untuk apa aku hormat
Apa lagi pada Miskin, Jelata dan orang yang sekedar Rakyat
Mereka hanya membuat hidupku lambat.
Aku seperti itu karena kepada fakir dan miskin,
Nabi ku sangat cinta dan bersahabat.

Aku sudah seperti Nabi-ku...
Itulah yang terus aku ucapkan

Aku adalah Pembela Tuhan yang beruntung
Di amanahi syiar oleh Tuhanku yang Maha Agung
Apapun ku lakukan dan benar-benar ku hitung
ku hitung mana rugi mana untung.. (ha ha ha ha)
Agar Tuhanku tidak terbebani masalah dunia yang setinggi gunung

Ya kadang memang karena kesucianku
Bukan hanya aku lebih tangguh dari Nabi-ku
Tapi aku juga lebih tangguh dari Tuhan-ku

Aku Sudah seperti Nabi-ku..

Nabi Sang Penyampai Ajaran
yang selalu mengajarkan KEHARMONISAN
dan cukuplah ku pelajari satu uban
agar aku dapat bertindak KERAKUSAN & KESERAKAHAN


s.Hikam

Okt, 2020

Selasa, 27 Oktober 2020

Mengapa Harus Pemuda?




Assalamu'alaikum para pembaca yang ingin membaca, bangun tidur aku dikagetkan bahwa ternyata hari ini adalah... 
Hari sumpah pemuda.... 
Wahh bisa durhaka aku, kalo sampe lupa... Heheh
Langsung saja tanpa basa-basi aku menulis tulisan yang bisa dikatakan masih banyak kekurangan ini, dengan alasan kesusu atau tergesa-gesa....
Langsung saja ya ndes, kita bahas MENGAPA HARUS PEMUDA? 
 Sedikit pengantar... 
Terlepas dari perdebatan yang ada, apakah Kongres Pemuda pada tahun 1928 itu mempunyai kata "Sumpah" atau imbuhan kata "Sumpah" Disisipi oleh orang-orang setelahnya. Namun pada kali ini saya ingin lebih menyoroti peran kaum muda atau pemuda dalam peristiwa-peristiwa yang diprakarsai oleh pemuda hingga berakibat, pemudalah yang harus menyadarkan bangsa. 

Sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia pada tahun 1945, di mulai dari tahun 1926 terjadilah Kongres yang diadakan oleh pemuda, membahas tentang sosial, ekonomi, pendidikan di Hindia-Belanda pada kala itu. 
Dilanjutkan pada tahun 1927 namun belum juga membuahkan hasil. Pada tahun 1928, Kongres kedua diadakan di Batavia, yang di ketuai oleh Soegondo dan R. M. Joko Marsaid sebagai wakilnya serta dibantu oleh Kawan-kawan yang lain, ada Muhammad Yamin dan Amir Sjarifuddin, Johanes Leimana, dimana mereka sebagai perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan. 

Dalam riwayat hidup mereka para pemuda-pemuda ini mengenyam pendidikan, entah pendidikan macam apa yang membakar semangat mereka untuk membuat Kongres Pemuda yang nanti pada akhirnya mempunyai kesepakatan tentang tiga poin yang disepakati oleh peserta Kongres. 
Perjuangan para pemuda ini terus berlanjut hingga menyadarkan pemuda-pemuda bangsa akan arti kemerdekaan. 

Pada tahun 1945 dimana Jepang sekarat setelah melawan Sekutu, para petinggi negara didesak oleh kaum muda. Lagi-lagi kaum muda yang geger. Perdebatan antara kaum muda dan tua tak bisa terelakan. Namun kaum muda tetap bersikeras untuk cepat-cepat merdeka. 
Apa boleh buat, Soekarno harus Memplokamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Tidak puas hingga saat itu, para pemuda geger lagi ketika pemerintahan Soekarno pada tahun 1966, setelah adanya "Gestapu 65" Para mahasiswa yang tak lain dan bukan adalah pemuda para pemuda, melancarkan aksi besar-besaran yang berisikan "Tritura" Atau tiga tuntutan rakyat, yang mau tau isinya silahkan kan cari sendiri heheh.... 
Walaupun pergerakan ini terhembus isu ditumpanginya mahasiswa oleh AD pada saat itu. Namun lain daripada hal itu, aksi ini tetap diperankan oleh pemuda. 
Pada 11 maret 1966 keluarlah Surat Perintah dari persiden Soekarno, yang menjadi akhir dari kekuasaannya. 

Selang 32 tahun, para pemuda ini ribut lagi, para mahasiswa dari berbagai daerah merasakan tekanan yang diberikan oleh pemerintah. Kebebasan berpendapat bisa menjadikan hilangnya ruh pada jasad. Seruan aksi untuk Reformasi itulah teriaknya pada kala itu, ribuan pemuda ini turun kejalan, berkumpul di senayan menuntut untuk lengsernya Soeharto, tepatnya 21 Mei 1998 di Istana Merdeka Soeharto membacakan surat pengunduran dirinya. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang menjadi alasan para pemuda ini menuntut Soeharto tururun dari jabatannya. Kemenangan pun diraih oleh pemuda. 

Dari peristiwa yang saya paparkan, peran pemuda sangatlah krusial bagi berlangsungnya kehidupan bernegara dan berbangsa hingga saat ini. Pemuda-pemuda masih bergairah akan aksi-aksi untuk membenahi dan memperingatkan bangsanya, ya walaupun respon dari masyarakat berbeda-beda tentang aksi yang dilakukannya. Dari 1928 terjadinya Kongres Pemuda di Batavia hingga 2020 ini para pemuda yang masih sadar akan pentingnya peran yang ia emban sebagai pemuda masih lah belum luntur, namun peran ini akan luntur ketika pemuda sudah tak lagi menjadi muda hehehe.... 

Jiwa muda terkenal dengan semangat juang yang yang tinggi, terkadang langkahnya yang grusa and grusu menimbulkan banyak polemik namun justru menjadi formula. Rasa ingin tau yang tinggi dan susah untuk mengalah juga menjadi ciri khas jiwa muda. Maka tidak heran dalam pergerakannya terkadang menyakiti penguasa yang ada. Namun saya masih percaya dengan kesucian niat yang dibawa oleh pemuda bagi bagi bangsanya.

Mengapa harus pemuda? 
Karena apapun ras, suku, agama, golonganmu, selagi kau pemuda, mau tidak mau engkau adalah jiwa bagi sebuah bangsa. 

شبان اليوم رجال الغدّ


Semarang, 28 Oktober 2020 
@nulisondes
nulispenting@gmail.com

Minggu, 25 Oktober 2020

KODE TUHAN


Baik yang munafik
Menjajah kasta, menebar sara
Ekor unta asia merajalela
Tanah merana tandus
KODE TUHAN.......

Hujan dapat membakar
Insan dengan seperti cambuk ekor sapi
Berhati, hakekat kotor sejati
Gradasi moral telah masuk akal
KODE TUHAN...

Tatkala sankakala bersuara
Bertebaran isu sara
Mukhalis pahala
Tuhan tujuan tiada dua
KODE TUHAN... Merata...

Tapi



Di tengah-tengah ruangan ini
Tergeletak satu kursi dengan lampu yang berjarak 1 inci 
Ya, bangku itu kini tengah aku duduki sendiri. 

Aku sedang bergurau dengan kata 'tapi'
Aku tertawakan lalu aku tangisi, 

Tapi, tapi, tapi, tapi.....! 
Kini kuajak 'tapi' mencari 
Tanpa ada yang mengerti apa itu 'tapi'
Tanpa ada yang tau, ada apa dengan 'tapi' 
Tanpa ada yang melihat aku disini bersama 'tapi'
Aku pun ingin mengusir kata tapi 
Tapi timbul kata 'tapi' lagi
Bahkan semakin banyak kata 'tapi' 
"Tapi" memang tak bisa kupungkiri 
Aku hanya berusaha menikmati 
Tanpa ku tau apa, bagaimana, mengapa dan siapa itu 'tapi'. 


-Slim

Sabtu, 24 Oktober 2020

ASMARALOKA


Sore menjelang malam
Langit cerah berubah menjadi hitam
Pekat dan mengerikan
Suara rintik air berlari cepat
Menyusuri ruang ruang kering kerontang
Membasahi luka luka yang membara

Dingin menyelimuti raga
Senyum tanah bergelora
Riang merona kekasihnya datang
Membilas kesepian dan kerinduan panjang
Yang memenjara kesedihan

Angin bertiup tak beraturan
Daun daun berguguran
Batang pohon berjatuhan
Air mengalir dan mengenang 
Hujan dan tanah saling bersenggama
Tampa sekat sekat penderitaan

Penantian lama akhirnya usai
Bau tanah menandakan cinta
Cinta yang merajut kebahagiaan
Dalam ruang dan waktu singkat
Hujan telah memberikan kehangatan
Dengan manja dan lega kepada tanah

Kamis, 22 Oktober 2020

RENJANA MATI


Malam ini hujan turun kembali
Membasuh lara yang sudah terlewati
Merintik- rintik menekan pelik
Menghapus peristiwa abstrak yang pernah terjadi

Malam ini langit menangis
Menyirami hati yang pernah teriris
Mengguyur nurani yang telah mati
Mengalir ke dalam sanubari

Malam ini bunga-bunga yang kutanam dalam sanubari
kembali mekar setelah sekian lama mati
Yang nanti akan menekak engkau yang pernah menyakiti

Sudahkah kau pergi?


Ahmad arif k

Rabu, 21 Oktober 2020

IS IT ONLY MEN WHO LIKE SEX? (DIFFERENCE OF VIEWS ABOUT SEX) APA CUMA COWO YANG SUKA NGEWE? (PERBANDINGAN PANDANGAN SEX)


@novittayr

Aku yakin kalian pasti pernah mikirin tentang sex
Ya normalnya aja sih, semua orang punya kebutuhan akan sex

Nah terus gimana sih kamu memandang sex?
Memandang sex ini yang aku maksud, bukan kamu nonton video orang yang sedang berhubungan seksual ya. Karena kalo misalnya pertanyaannya kaya gitu, ya jelas jawabannya bisa lewat film kan. 
Nah tapi memandang disini, maksudnya adalah gimana sih pandangan kamu soal hubungan sex?
Apakah hubungan sex itu cuma aktivitas sex biasa?
Atau malah justru hubungan sex itu adalah sebuah hal yang sakral?

Jawabannya aku yakin dari kalian pasti beragam dan berbeda-beda. Ada yang menganggap bahwa sex itu adalah sebuah kegiatan untuk ngelepas stress, ada yang mungkin menganggap bahwa sex itu adalah suatu kebanggaan karena berhasil menaklukan seseorang, ada juga orang yang kalo diajak diskusi soal sex masih defensif banget karena mungkin dianggap tabu gitu, dan lain sebagainya.

Tapi kalo kita coba nih, himpun semua pendapat orang tentang sex, nah ternyata laki - laki dan perempuan itu punya pandangan yang berbeda tentang sex. Buat kalian semua, coba deh sesekali cermati pasangan kalian atau kalo kamu gapunya pasangan cermati lawan jenis kamu, dan tanya sama mereka, gimana sih sebenernya dia ‘memandang sex?’ Nah apa perbedaanya? Disini aku bakal mentionin terkait hal itu.

Yang Pertama,
PANDANGAN TENTANG TUJUAN SEX

Sex itu sebenernya untuk apa sih? 
Kalo laki - laki cenderung melihat sex itu cuma buat orgasm doang. Nah jadi bagi laki - laki sex itu adalah sebuah kegiatan yang bagi mereka mengasyikkan, dan yang enak gitu. Dan tujuannya basically ya untuk orgasm doang. Karena ya rasa enak itu dicapai kalo orgasme kan. 
Nah, buat perempuan; ternyata ga se-sederhana itu. Perempuan lebih mengedepankan nilai emosional dari hubungan seksual. Kaya misalnya, Moodnya gimana, dengan siapa ngelakuinnya, dimana dia ngelakuinnya, dan pada moment apa dia ngelaukinnya

The hole experience - itulah sex bagi perempuan, bukan cuma orgasme doang

Kenapa bisa kaya gini?
Karena perempuan melihat sex adalah sebuah bentuk luapan kasih sayang, dan alat untuk mempererat hubungan. Jauh lebih emosional dibandingkan laki-laki dalam memandang sex. Hal ini menjelaskan bahwa kenapa laki - laki cenderung mengejar selalu orgasme, berbeda dengan perempuan yang mungkin tidak terlalu memerdulikan orgasme. Karena, bagi perempuan yang penting adalah afeksinya, emosinya, boundingnya dan itulah yang mereka cari. 
Well, itu adalah perbedaan mendasar antara laki-laki dan perempuan dalam memandang sex
Yang Kedua,
3/4 COWO BAKAL BILANG IYA KALO DIAJAK BERHUBUNGAN SEX

Maksudnya gimana tu?
kalo misalnya kamu laki - laki nih, kemungkinan besar ya dan dikebanyakan waktu, misal kamu kedapetan jatah untuk berhubungan sex; kemungkinan besar kamu akan langsung siap dengan kesempatan itu. Bahkan ada sebuah penelitian, kalo ada ni perempuan yang ngajak laki - laki dijalan buat berhubungan sex, 3/4 laki - laki akan bilang iya (untuk mengiyakan hubungan sex itu).
Well, sebenernya penelitiannya dilakuin di Eropa dan mungkin ada biasnya juga. Tapi dari penelitian ini kita bisa liat bahwa,

Laki - laki bisa segampangan itu kalo soal sex

Kalo perempuan, mereka cenderung ga gitu, perempuan itu biasanya butuh persiapan, butuh intro dulu supaya mau berhubungan sex dan butuh banyak hal lainnya yang harus dilakukan.
So, kalo kamu cowo dan kamu ngajak perempuan ga dikenal buat sex, maka kecil banget cahncenya atau peluangnya mereka bilang IYA.
Apalagi sedang dalam keadaan badmood, biasanya perempuan akan menolak saat diajak berhubungan sex. 

Perbedaan pandangan laki-laki dan perempuan dalam memandang sex ini sebenernya punya landasan faktor ilmiah yaitu biologis. Karena, hormon testosteron yang dimiliki laki - laki tu 10-20 kali lebih banyak dibandingkan perempuan. Hormon ini bertanggung jawab untuk mengendalikan rangsangan birahi di dalam otak tepatnya di hipotalamus (bagian otak yang tugasnya menghubungkan endoktrin dengan sistem syaraf) hal ini mungkin bisa membantu menjawab, mengapa laki - laki cenderung lebih gampang horny dibandingkan perempuan
Dalam kasus perempuan birahi, itu lebih sulit untuk muncul. Perempuan membutuhkan alasan tertentu dalam merangsang birahinya, selain itu suasana dan kondisipun turut berpengaruh dalam hal ini. 
Meskipun menurut aku pribadi sih, laki - laki bisa kaya gitu dan perempuan bisa kaya gitu juga. Tapi ini kalo kita nogmongin secara mayoritas atau rata - rata, ya beginilah hasilnya.

Nah, begitulah laki laki dan perempuan dalam memandang hubungan sex. Kalo laki -laki lebih menekankan pada hubungan fisik, sementara perempuan lebih pada sisi emosionalnya dari suatu hubugan sex.

Mungkin itu, konten yang bisa aku sajikan. Dukung aku dengan subscribe blog ini dan juga Don't forget to follow me on social media :
Instagram: @novittayr
Twitter: @derairicuh_

SEE U!

ENTAH




Kita berusaha menyembunyikan kata
Kata yang terlintas pada senyuman
Terdiam dan saling berjauhan
Melempar muka seolah kita tak kenal

Aku tak bisa membohongi rasa
Rasa yang mengebu gebu tampa karena
Entah mengapa? 
Mungkin ini ujian cinta
Agar aku tau cinta bukan mainan

Sapa tak lagi ada
Aku tak tau rencanamu
Yang selalu membuat cemburu
Manahan luka yang mengiris dalam kalbu

Entah
Semua ku pasrahkan pada tuhan
Apakah kita bersama
Atau hanya sebatas 
Sahabat yang pernah ada

KESENDIRIAN


Aku tak menemukan bias keindahannya.

Seperti yang dikatakan banyak orang. 

Ia tenggelam kemudian hilang. 

Pekat pun datang. 

Meneror ku dengan kesendirian. 

Kemana aku sembunyi? 

Sementara pelukanmu tak bisa kudapatkan lagi? 

Kita benar-benar terpisah. 

Aku sakit. 

Sementara kau adalah obat penawar yang pahit.

Selasa, 20 Oktober 2020

PISAH


Aku enggan berucap ini sebuah perpisahan, 
Betapa malunya sebuah pertemuan yang menyisakan luka karena kata pisah. 

Padahal, mula kita sepakat mengadakan temu, 
Menyelam pada setiap laju sorot mata yang saling menyatu. 
Cerita-cerita yang melaju tanpa dibuat-buat penuh tabiat. 
Aku yang selalu menyukai semua geliat percakapan kita. 
Kita yang kerap bercerita di bawah cakup-cakup yang ku rasa cukup. 

Pisah bagiku hanyalah kata tabu, 
Layaknya kau yang menganggap pisah adalah sebuah titik henti untuk perjuangan. 
Sebetulnya perpisahan adalah tujuan samaran persinggahan. 

Kelak kau akan menemukan persinggahan-persinggahan baru setelah perpisahan. 
Gulir perpisahan akan terus kekal didalam akal. 
Karena memang perpisahan dibuat agar kepingan-kepingan tujuan tidak hanya tertuju pada perpisahan yang semu.

Pisah;
Maafkanlah semua ego yang berperang atas nama pisah. 
Sudahi arogansi yang terus menciptakan lantunan sampah dan serapah. 

Pisah tidak pernah menghardik diri untuk melangkah bersisian. 
Diujung resah dengan jiwa paling waras, 
Semoga kita bersinggungan dalam orbit yang selaras. 


Salatiga 
20/10/2020

Senin, 19 Oktober 2020

KEGAGALAN


Ada makna dibalik untaian kata
Ada tafsir dibelakang tiap-tiap syair

Apa selamanya kau akan diam?
Apa selamanya juga akan kau tahan?
Sekali lagi
Apa seperti itu hingga kau ditinggalkan?

Cinta tak harus memiliki
Adalah omong kosong
Yang kau jadikan pembenaran
Atas keputusasaanmu
Atas ketidak teguhanmu

Perjuangkan lah, tuan!
Jangan kau takut pada ranjau sang iblis
Di langit kerajaan Tuhan
Bahkan, jika kau pun akhirnya jatuh,
melayang di antara bintang-bintang
Bukanlah purna yang nista

Kemudian,akan kau jumpai kemenangan
Yang kini tengah sembunyi
Di ruang-ruang kedap suara
Atau mungkin
Di sela huruf yang tak terbaca


Arsyad NA

BAD DAY


Hari ini buruk sekali
Beberapa hari ini buruk sekali
Tak tau aku kenapa
Hanya merepotkan saja

Tak sama mereka yang baik-baik saja
Tertawa, seperti biasanya

Seperti tak guna saja aku ini

Tak layak disebut manusia
Sebenarnya ada apa
Seperti ini tak membuat bahagia
hanya menyusahkan yang lainnya




Ahmad arif kurniawan

Minggu, 18 Oktober 2020

ADINDA

Adinda

Taukah kau sebenarnya akupun mendengar gumam Aprodhite menyebut namamu

Mengalunkan syair-syair kerinduan yang teramat membuat kalbu koyak dan nafas serasa sesak

Namun iringan kendang Siwa dan seruling Krisna menjadikan kesendirianku memiliki makna meski dikau tak nampak dan berada jauh disana


Adinda

Mari bersabar untuk pertemuan yang telah ditakdirkan

Semoga semesta masih berkenan dan memberi kesempatan

Semoga kidung para pendo'a nan penuh harap itu tidak lekas menguap

Tak lelah merayu pada sang Maha Ayu 


Oleh : Nur Faizin S. Hum

Sabtu, 17 Oktober 2020

KEMENANGAN


Kata
tak cukup untuk merubah rasa seutuhnya
Pentingnya sebuah moment bersama

Karena
kata akan kalah dengan yang selalu ada
Kejadian menjadi pengalaman yang berharga
Ungkapan 
hanya sebuah cara pengejawantahan rasa
Untuk menyampaikan cinta

Semua tidak ada harganya

Tidak semua harus diungkapkan
Lebih baik di tahan
Atau mungkin kehilangan
Untuk sebuah kemenangan


Ahmad Arif Kurniawan

SAMAR

Petang
Malaikat menunggu di depan pintu
Katanya, yang kau cinta telah dimiliki
Pedang Tuhan diasah
Dalam pangkuan iblis yang terbahak

Sementara waktu tetap melangkah
Tanpa pernah merasa bersalah
Luka-luka menganga
Dibuka paksa
Oleh kenangan yang licik

Dedaunan ranggas
Di halaman belakang
Kau punguti satu per satu
Untuk kemudian kau jadikan perisai
Bagi jiwa rapuhmu

Bahwa kenyataan pahit harus kau telan
Raga yang kau banggakan
Tak lebih dari Setangkai mawar
Riuh dalam semai
Runtuh disapa badai


Bukankah kematian itu lucu, kekasih?
Aku pesan satu untuk masa lalu

Dadaaa

Arsyad NA

Rabu, 14 Oktober 2020

AYAH

 

Ayah, dalam gelap ini hanya dirimu yang ada diingatanku. 


Berulangkali hati ini memanggilmu, namun semuanya sia-sia. 


Mengapa waktu tak kenal rindu? 


Mengapa takdir tak kenal tangis? 


Air mata jadi bukti kenangan indah. 


Suka, duka dan semua tentang dirimu. 


Ketika mereka mmemanggil ayahnya, aku hanya diam dalam lamunan. 


Dimana ayaaah...? 

Moderasi Islam di Indonesia

Moderasi islam di Indonesia berawal dari zaman walisongo, dimana ajaran islam disini berkembang menggunakan cara yang halus. Mengapa moderasi tumbuh pada masa Walisongo? Kita tahu banyak teori tentang masuknya Islam di Nusantara. Ada sebuah teori yang menyebutkan pada abad ke-7 Islam sudah masuk di Nusantara yang di buktikan dengan adanya kerajaan Perlak yang pada suatu saat putri dari rajanya di persunting oleh Merah Silu dan karena dia masuk Islam namanya berubah menjadi Sultan Malik As-saleh dan menjadi raja kerajaan Samudera Pasai.
   
 Sebelum nama Indonesia ada kawasan ini disebut dengan Nusantara, masyrakat Nusantara sebelum adanya Hindu dan Budha dan akhirnya Islam Masuk, sudah mempunyai keyakinan sendiri atau keyakinan lokal yang didalam buku kiai Agus Sunyoto, Atlas Walisongo disebut Kapitayan. Maka dari itu dakwah  islam di Nusantara ini membutuhkan strategi agar masyarakat Nusantara mau memeluk ajaran islam. Walisongo mengajarkan agama islam terlebih pada esensi islam itu sendiri karena apabila islam di Nusantara disebarkan langsung tanpa adanya strategi maka ajaran islam-pun akan di tolak mentah-mentah oleh masyarakat Nusantara. 

Strategi yang digunakan para Walisongo yaitu menggunakan kebudayaan lokal yang nantinya akan disisipkan ajaran islam itu sendiri, seperti seni musik dan wayang. Selain menggunakan cara tersebut walisongo juga menggunakan strategi politik yaitu dengan cara merangkul para raja jawa, Alhasil kerja keras Walisongo membuahkan hasil yaitu ditandai dengan munculnya kerajaan islam di jawa karena Walisongo pada awalnya memang fokus dakwah di Jawa walaupun nantinya islam diajarkan sampai keluar Jawa oleh murid-murid walisongo. Namun pada abad ke-19 di timur tengah terjadi gerakan pan Islamisme atau pembaharuan ajaran islam semurni-murinya. Tujuan mereka adalah untuk menghilangkan taqlid, bid’ah, khurafat yang dilakukan oleh orang-orang islam. Ajaran pan islamisme ini akhirnya masuk ke indonesia lewat orang-orag indonesia yang saat itu belajar di Timur tengah terutama pada kawasan jazirah Arab.

Masuk abad ke-20 di indonesia banyak bermunculan organisasi-organisai islam, munculnya organisasi di indonesia salah satunya karena adanya korelasi perkembangan islam di timur tengah. Dilihat dari gerakan-gerakan organisasi ini menghasilkan dua gerakan besar yaitu Islam Modern dan Islam Traadisional. Walaupun keduanya bergerak secara masif, namun karena kondisi indonesia saat itu masih terjadi peperangan, maka organisasi islam kekebanyakan masih fokus dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia. 
Akan tetapi setelah ada pemberitaan tentang akan dibentukmya sebuah badan persiapan kemerdekaan yang didalamnya nanti akan membahas landasan negara, maka dari itu banyak perwakilan dari ormas-ormas islam maupun non-islam ikut dalam BPUPKI. Setelah indonesia merdeka barulah islam di indonesia memulai karirnya dalam membangun negara. 

Banyak pendapat dari ulama-ulama bahwa paham Ahlussunnah wal Jama’ah yang dibawa oleh imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan imam Al-maturidi adalah termasuk golongan islam yang paling moderat diantara paham keislaman lainya seperti Mu’tazilah, Qadariyah dan Jabariah.
Arti kata moderasi yaitu suatu kegiatan peninjauan agar tidak menyimpang dari aturan yang berlaku yang telah ditetapkan. Definisi kata moderasi yaitu kegiatan untuk mengatur serta menengahi komunikasi interaktif baik berbentuk lisan maupun tulisan. Moderasi menurut KBBI yaitu menengahi suatu masalah. 

NU salah satu ormas islam yang moderat, dimana paham aqidahnya menggunakan Ahlussunnah wal jama’ah yang mempunyai rumusan bagaimana seseorag agar menjadi moderat. 
Tawasuth berasal dari kata wastho artinya tengah-tengah. Hal ini berarti memahami segala bentuk ajaran islam senantiasa berpedoman pada nilai-nilai kemoderatan.
 Tawazun memiliki makna seimbang. Setiap langkah yang dilakukan adalah tidak berat sebelah seperti seimbang antara hablumminalloh dan hablumminanas.
 Tasamuh yang bermakna toleran, dimana memahami adanya perbedaan antara sesama manusia, sebagai contoh masyarakat indonesia yang begitu plural maka dari itu kita harus bersifat toleran, hal tersebut jga di contohkan oleh nabi muhammad SAW dimana negeri madinah yang juga banyak suku dan perbedaan agama, nabi membuat kesepakatan yang benama piagam madinah inilah salah satu contoh budi pekerti Nabi yang memang membawa Islam Rahmatalil ‘alamin.
 Ta’adul yang bermakna keadilan, adil didalam al-quran yaitu dimana kita harus bersikap adil oleh orang-orang selain islam. Dengan menagamalkan asas-asas diatas insyaalloh kita bisa memoderasi islam di indonesia. Maka dari itu melihat kondisi sosial kemasyarakatan di Indonesia yang begitu plural, islam di Indonesia harus lebih moderat. 

Namun pada hakikatnya Islam sendiri sudah moderat, apabila terjadi ketimpangan-ketimpangan, mungkin bisa ditinjau kembali. Sebagai contoh kaum Mu'tazilah, mereka sangat meyakini kebenaran akal. Bagaimana kalau anda bertemu dengan salah satu dari mereka dan ditanya perihal bahwa untuk mengetahui kebenaran Al-Quran juga harus menggunakan akal? Saya akan menjamin bahwa saya sendiri pun akan terkecoh. 
Memang didalam Al-Quran, perintah untuk berpikir diulang-ulang dalam beberapa ayat. Namun ada beberapa pembahasan didalam agama yang tidak bisa menggunakan akal secara keseluruhan. Seperti halnya perintah bahwa kita harus beriman kepada Tuhan tanpa suatu keraguan sedikitpun. 
Menjadi suatu hal yang mungkin, apabila kita terlalu banyak mengunggulkan akal, bisa jadi kita terjerumus kedalam nya.
Maka dari kita perlu seimbang dalam mengambil keputusan, agar terhindar dari kemandulan- kemandulan dalam beragama dan bernegara

Senin, 12 Oktober 2020

Mobile Legend Game Online yang Merubah Suasana Pesantren

Mobile legend yang biasa disebut dengan ML oleh para gamers, game ini diluncurkan pada tahun 2016 yang diaplikasikan pada gadget atau smart phone para pemain game ini. ML adalah salah satu game fenomenal, karena pemainnya terdiri dari berbagai macam usia sampai-sampai emak-emak pun juga asyik memainkan game tersebut.
Pesantren adalah salah satu sarana tempat belajar mengajar di Indonesia, malah pesantren menjadi salah satu ikon pendidikan yang ada di negara Indonesia. Seiring berjalannya waktu pastinya zaman semakin modern, yang dulu mengabsahi kitab (tradisi mengartikan kitab kuning menggunakan jawa pegon) menggunakan pena yang terbuat dari bambu dan masih ditutulkan ke tinta, sekarang sudah tidak zaman lagi menggunakan pena seperti itu sekarang sudah ada hi-tech untuk mengabsahi kitab kuning yang penggunaannya lebih simpel dan praktis. Maka dari itu, pesantren-pun juga mengikuti era zaman di mana semua orang dalam bertelekomunikasi menggunakan smart phone, santri pun juga tidak luput dalam  mengunakan smart phone, namun para santri dalam menggunakannya ada yang bertujuan positif dan ada juga sebaliknya, misalnya dalam hal positif yaitu santri juga membutuhkan informasi yang ada pada dunia luar seperti berita dan lain sebagainya, namun juga ada yang  mencari pada hal-hal negatif seperti melihat konten porno atau hal yang tidak bermanfaat lainya. 

Mobile legend masuk lingkungan santri? ya, itulah yang terjadi di pesantren yang saya tempati. Memang pesantren saya membolehkan para santrinya untuk membawa HP atau gadget namun seperti yang sudah saya kemukakan diatas bahwa pengaruh gadget ini menimbulkan dampak positif dan negatif, dalam bahasa pesantren biasa disebut manfaat dan mudharat. Manfaat dan mudharat tersebut kita sendiri yang menentukan, seperti kasus game mobile legend yang memang sudah mendunia, para santri di pesantren saya pun banyak yang memainkanya mulai anak-anak sampai dewasa semua sibuk memainkan gadgetnya dan saking serunya mereka lupa apa kewajiban mereka sebagai santri, yaitu belajar dan mengaji. 

Mengapa seorang santri juga memainkan mobile legend? kejenuhan merupakan faktor utama bagi para santri mengapa memainkan mobile legend, dan apa yang menjadikan para santri ini merasa jenuh dan melampiaskan rasa jenuh mereka pada mobile legend? 
Salah satunya, yaitu kurangnya kreatifitas santri di pesantren, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan setelah kegiatan belajar mengajar. Untuk santri yang juga menjadi mahasiswa pastinya mereka jenuh akan tugas-tugas mereka dan mencari hiburan untuk merefresh otak mereka, untuk santri yang sudah bekerja mereka juga mencari hiburan untuk menenangkan hati dan pikiran setelah seharian bekerja. Pada intinya para santri mencari suasana baru yang tidak menyita banyak tenaga, waktu dan uang. Lalu daripada mereka harus mencari tempat untuk berekreasi, mobile legend menjadi solusi mereka. Namun tanpa mereka sadari bahwa game mempunyai dampak kecanduan yang akhirnya mengakibatkan mereka banyak menyita waktu, tenaga, pikiran dan uang mereka hanya untuk game. 

Ahmad Zaki yaitu salah seorang santri yang saya wawancarai terkait mobile legend. Zaki ini berusia sekitar 12 tahun dia masih duduk di kelas 2 SMP adalah salah satu penggemar mobile legend, mengapa Zaki memilih mobile legend sebagai game yang ia sukai? pertama karena karakter-karakter yang ada pada mobile legend ini berpakaian seksi dan bertubuh molek, alasan tersebut merupakan naluri seorang laki-laki apalagi Zaki ini masih dalam masa pubertas. Kedua ukuran kapasitas mobile legend tergolong ringan untuk smart phone yang kapasitas RAM-nya pas-pasan. Ketiga karena kuota yang digunakan tidak terlalu boros atau stabil. Keempat cara memainkan mobile legend tidak terlalu rumit dan ribet. Kelima permainan ini jangkauanya luas atau berstandar internasional jadi para gamers ini berasal dari berbagai belahan dunia, dari pengalaman Zaki sendiri ia pernah bermain dengan gamers Amerika Serikat, Brazil, Swiss, Malaysia, Thailand dan Singapura. Dari pengakuan Zaki sendiri, dia menyadari bahwa game telah membuat dirinya lupa waktu dan menimbulkan rasa malas, dari malas berangkat sekolah, mengaji, mengerjakan tugas dan lain sebagainya. 

Zaki juga susah mengatur keuangan, uang yang seharusnya untuk makan malah digunakan untuk membeli kuota.
 Itulah dampak dari penggunaan mobile legend tanpa adanya pengontrolan diri, memainkan game boleh saja namun jangan sampai membuat kreatifitas kita terhambat apalagi membuat kerugian pada diri sendiri. Alangkah baiknya jika merasa jenuh di pesantren mintalah izin pulang ke rumah dan gunakan waktu di rumah untuk silaturahim kepada orang tua, bermain dengan teman atau bertadabbur alam seperti mendaki gunung, berenang di pantai dan menziarahi makam kakek nenek dan para wali atau ulama. Belajar untuk tidak ketergantungan oleh gadget dan gunakan sewajarnya saja dengan tanamkan pada diri kita bahwa gadget bukanlah nyawa kita, kita bisa hidup tanpa gadget dan game. 

Jumat, 09 Oktober 2020

Catatan Seoarang Demonstran Amatir

 


Pada tanggal 07 Oktober 2020, aku terbangun dari tidurku. Seperti hari-hari biasa aku terbangun kesiangan. Semalam suntuk aku memantengi HP milikku, untuk menelaah dan menganalisis UU Cipta kerja yang tengah ramai ditolak dari berbagai kalangan. Sampai pukul 05.00 WIB aku belum menemukan kejanggalan yang ada pada draft UU yang telah tersebar di berbagai WA group. Aku masih belum percaya dengan media masa yang memberitakan pasal-pasal kontroversial yang ada pada Undang-Undang Cipta Kerja. 

Aku terbangun pukul 11.00 WIB pada hari itu ada demonstrasi di depan gedung DPRD Jateng, sudah banyak teman-teman yang ada di Semarang berkumpul di Pos 4 Pelabuhan Tanjung emas. Namun aku belum sepenuhnya yakin dengan isu-isu yang diberitakan oleh media. Maka aku mengulanginya sekali lagi untuk mengkaji UU Cipta kerja. Ditambah lagi tersebar di beberapa grup WA ternyata ada banyak Hoax yang tersebar dalam isu UU Cipta kerja tersebut. 

Didalam grup WA terdapat sedikit perdebatan antara saya dengan teman saya. Langsung saja saya japri dia. Saya bertanya beberapa pasal yang saya rasa mengganjal dan hal itu banyak di jawab olehnya, kebetulan dia adalah mahasiswa hukum jadi saya lumayan percaya akan wawasan yang ia miliki terkai hukum. 

Tersebar lagi berita bahwa PBNU dan Muhammadiyah menolak Omnibus Law yang didalamnya terdapt pasal-pasal yang tidak pro dengan rakyat. PB PMII dan Ormas-Ormas yang lain juga banyak yang menolak Omnibus law yang sudah disahkan pada 05 Oktober 2020. 

Pada pukul 13.30 WIB aku melihat story WA milik adik kelas yang memposting foto di Semarang, aku japri lah dia, tidak kusangka ternyata dia hanya memposting foto saja, sedangkan dirinya masih leyeh-leyeh di kontrakan miliknya. Lalu saya bertanya dengannya, apakah mau ikut denganku untuk pergi ke Semarang. Tanpa pikir panjang dia pun mau saya ajak ke Semarang, saya berkata kepada nya, apabila nanti demonya sudah selesai kita mampir dulu di rumahku. 

Pada pukul 14.30 WIB tepat aku berangkat dari Salatiga. Karena motor milikku dibawa oleh seorang teman perempuan, maka saya pinjam ke teman. Dengan kecepatan rata-rata 80km kita sampai di Semarang pukul 15.45. Awalnya kita ragu-ragu apakah demonstrasi tersebut masih berlangsung. Dan ternyata tidak seperti yang kita kira, para demonstran masih memadati sekitar gerbang DPRD Jateng.

Kurang lebih berjarak 50 meter dari pendemo, kita memarkirkan motor, namun dirasa kurang puas, kami pun mendekati pendemo. Saat itu kami berjarak sekitar sepuluh meter dari gerbang DPRD yang ternyata sudah saling dorong. Temanku menemukan kawan-kawan dari Salatiga. Sembari menunggunya, aku menyulut rokok dan tiba-tiba..... Dorr..... Dorr...... Suara gas air mata ditembakkan oleh aparat. 

Dokumen pribadi : Sesaat sebelum gas air mata ditembakkan kearah pendemo

Para pendemo seketika pecah, tanpa pikir panjang motor yang kutunggangi, kubawa menghindari amukan aparat. Namun temanku kutinggalkan, akan tetapi aku masih bisa melihatnya diantara kerumunan para pendemo yang tengah menyelamatkan diri, karena panik  akan hal yang tidak kuinginkan terjadi, maka dengan rasa bersalah aku menunnggunya untuk bisa bersama dengannya. 

Kami menuju perkampungan dibelakang gedung BI. Ternyata banyak para pendemo yang rata-rata mahasiswa, berlindung disana. Banyak dari mereka pingsan karena efek gas air mata. Baru kali ini saya merasakan gas air mata, memang wajar saja kalau ada yang pingsan, gas ini bisa menimbulkan sesak nafas, wajah terasa terbakar, mata perih seperti terkena cairan cabai. Aku dan sahabat ku ini, mau tidak mau harus ikut membantu mahasiswa yang tengah kewalahan dengan tindakan represif aparat. Sahabat ku mendapatkan kabar bahwa banyak dari kawan-kawan Salatiga yang tertangkap oleh aparat. 

Para mahasiswa ingin memukul mundur aparat, namun yang terjadi adalah serangan gas air mata yang ditembakan bertubi-tubi. Para pendemo terkepung di daerah Peleburan, ketegangan berlangsung kurang lebih satu jam, karena situasi yang kian mendesak kita memutuskan untuk pulang dan namun kami juga menemukan kesulitan, yaitu keluar dari kepungan aparat, mereka mensweaping kawasan-kawasan yang menjadi persembunyian para demonstran. akhirnya kami lolos dengan melewati jl. Sriwijaya dan langsung menuju rumah untuk rehat. 

Mungkin inilah pengalaman pertama saya mengalami chaos saat demonstrasi. Selama saya menjadi mahasiswa di kota Salatiga, saat aksi turun kejalan di Salatiga belum pernah terjadi kericuhan seperti di kota-kota yang lain. Disini sepertinya sangat mudah untuk audiensi langsung dengan pejabat-pejabat yang ada. Mereka sangat terbuka dengan Masyarakat di kota ini, mungkin hal tersebut yang menjadikan kota ini menjadi aman dan kondusif. 

Sekian terimakasih


Kamis, 01 Oktober 2020

OSPEK Sebagai Ajang Kontestasi Organisasi mahasiswa Islam Ekstra Kampus Dalam Perebutan Kader



Pada bulan-bulan ini seluruh Universitas dan sekolah tinggi di Indonesia melakukan pengenalan budaya Akademik. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini mahasiswa baru dihadapkan dengan sistem  daring. Cara-cara Ospek daring sangat beragam, misalnya memberikan tugas membuat video dan lain sebagaianya, sehingga kreativitas mahasiswa baru lebih terasah. Namun, ternyata ada juga ospek daring yang melakukan pelatihan mental (perploncoan) menjadi viral di sosmed. Entah apa motif dibelakangnya, namun hal itu menjadi sangat aneh dan lucu ketika dilaksanakan secara daring. 

Masa seperti inilah yang digunakan oleh organisasi ekstra kampus untuk mencari generasi penerusnya (kader). Organisasi-organisasi besar seperti HMI dan PMII misalnya. Namun kontestasi tidak hanya dilakukan oleh dua organisasi besar ini, organisasi ekstra kampus seperti IMM, KAMMI juga ikut andil untuk berburu mahasiswa baru sebagai anggotanya. Berpuluh-puluh tahun budaya ini tidak lekang dimakan zaman, waktu inilah yang dirasa terbaik dan membuka peluang besar untuk memperoleh sebanyak-banyaknya kader. 

Apakah hal itu wajar? Wajar saja dilakukan selama tidak melanggar etika-etika tertentu dan yang terpenting adalah tidak bertentangan dengan Pancasila. Soe Hok Gie, telah mengibaratkan kampus serupa dengan miniatur negara. Di mana sebuah negara mempunyai banyak elemen. Persoalan sosial, politik dan ekonomi sudah menjadi masalah klasik. Tidak berbeda jauh dengan negara, kampus juga mempunyai sistem pemerintahan di dalamnya. Sama halnya dengan negara, kampus memepunyai partai, serta komponen-komponen lain yang hampir sama dengan apa yang dimiliki oleh sebuah negara. 

Setiap organisasi, partai atau yang lainnya, pastilah mempunyai ideologi. Organisasi mahasiswa Islam pun demikian, walaupun mereka sama-sama beragama Islam. Namun, mereka memiliki kecenderungan dalam berbagai aspek. Sudah tidak asing lagi, Islam sudah terbagi-bagi dalam segi pemikiran dan gerakan. Ada Islam traditionalis, Islam modernis, Islam fundamentalis dan ada juga Islam kiri, seperti halnya Ali syari'ati dari Iran.

Lantas apa hubungannya semua itu dengan OSPEK yang terjadi di kampus?

Sebagai contoh  salah satu Perguruan Tinggi Islam Negeri yang ada di kota Salatiga, yang setiap tahunnya melaksanakan OSPEK atau disana lebih akrab dengan istilah PBAK. Sebagai masa  yang dinantikan. PBAK menjadi ajang untuk saling berkontestasi. Berebut posisi dalam kepanitian adalah salah satu cara agar mereka menjadi lebih mudah dalam menjaring dan mempengaruhi mahasiswa baru. Tim penyeleksi panitia PBAK adalah Dewan Mahasiswa  (DEMA) yang tentunya mereka adalah bagian dari organisasi ekstra kampus tertentu. 

PBAK tahun ini diselenggarakan oleh Dewan Mahasiswa (DEMA)  yang diawasi oleh Senat Mahasiswa (SEMA). Tentu mereka juga menjadi anggota disalah satu organisasi ekstra kampus. Mereka telah mempersiapkan kegiatan ini dengan sedemikian rupa, siang dan malam mereka bekerja supaya PBAK kali ini berjalan dengan lancar. Namun hal ini dipandang tidak sehat oleh organisasi ekstra kampus yang lain, seperti HMI KAMMI dan IMM. Karena menurut mereka PBAK tahun ini hanya menguntungkan salah satu pihak organisasi ekstra kampus, seperti PMII. Tetapi dikarenakan tahun ini dilaksanakan secara daring maka gerakan-gerakan penjaringan maba hanya lewat media sosial dan jaringan kerabat atau keluarga.

Kejadian yang melatar belakangi hal demikian yaitu terselenggaranya PEMIRA atau pemilihan umum raya mahasiswa yang terjadi setiap tahunnya. Organisasi ekstra kampus saling berlomba-lomba memenangkan PEMIRA. Sistem pada pemilihan yang digunakan tahun kemarin hampir sama dengan pemilu yang dilaksanakan di Indonesia. Yaitu menggunakan sistem Presidential Threshold . Banyak dari lini-lini organisasi mahasiswa intra kampus yang di isi oleh anggota dan kader PMII. Sedangkan organisasi ekstra kampus yang lain seperti HMI IMM dan KAMMI menjadi oposisi mereka lewat partai sayap kanan mereka yang ada di kampus. 

Dikarenakan kekalahannya dalam berkontestasi, organisasi-organisasi ekstra kampus seperti HMI, KAMMI dan IMM menjadi merasa minoritas dan sangat tertindas. Padahal mereka sendiri yang kurang bersungguh-sungguh dalam berkompetisi disaat Pemira berlangsung. Fakta di lapangan, partai yang dinaungi oleh HMI, KAMMI dan IMM masih banyak yang tidak lolos administrasi ketika di seleksi oleh KPU Mahasiswa. Seperti kurangnya kursi Senat Mahasiswa. Maka yang terjadi banyak kekosongan calon di tataran Dewan Mahasiswa atau BEM hingga HMPS dan hal itu membuat banyak calon yang melawan bumbung kosong. 

Karena kurangnya penguasan organisasi ekstra kampus yang lain seperti HMI, KAMMI dan IMM dalam lini-lini organisasi mahasiswa intra kampus di PTKIN yang ada di Kota Salatiga. hal tersebut berimbas ketika penyeleksian panitia PBAK, dimana banyak  dari anggota tim penyeleksi adalah kader-kader PMII yang menjabat di struktur organisasi intra kampus. Sehingga hal tersebut akan menjadi terlihat sangat oligarki, namun hal ini akan berbeda apabila organisasi ekstra yang lain seperti HMI, IMM dan KAMMI bersaing dengan keras dan akan menjadikan good goverment di kampus.